museprize.org – Kebakaran hutan yang melanda Korea Selatan sejak Jumat lalu telah menyebabkan setidaknya 26 orang tewas dan menghancurkan lebih dari 300 bangunan. Kebakaran ini dianggap sebagai bencana kebakaran hutan terburuk dalam sejarah negara tersebut.
Skala dan Dampak Kebakaran
Kebakaran terbesar terjadi di Kabupaten Uiseong, yang telah membakar lebih dari 33.000 hektar lahan, melampaui rekor sebelumnya pada tahun 2000 yang mencapai 24.000 hektar. Secara keseluruhan, kebakaran ini telah menghanguskan sekitar 35.810 hektar lahan di wilayah tenggara Korea Selatan.
Korban Jiwa dan Cedera
Korban tewas termasuk seorang pilot helikopter yang pesawatnya jatuh saat berusaha memadamkan api, serta beberapa petugas pemadam kebakaran dan pekerja pemerintah yang terperangkap oleh api yang menyebar cepat akibat angin kencang. Sebagian besar korban berusia antara 60 hingga 70 tahun. Selain itu, setidaknya 26 orang lainnya mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.
Kerusakan Infrastruktur dan Situs Bersejarah
Lebih dari 300 struktur, termasuk rumah, pabrik, dan kendaraan, telah hancur akibat kebakaran ini. Salah satu situs bersejarah yang terkena dampak adalah Kompleks Kuil Gounsa di Uiseong, yang dibangun pada abad ke-7. Sekitar 20 dari 30 bangunan di kompleks tersebut telah terbakar, termasuk dua harta nasional yang ditetapkan oleh negara.
Upaya Pemadaman dan Tantangan
Pemerintah telah mengerahkan lebih dari 9.000 personel dan sekitar 120 helikopter untuk memadamkan api sassm.org. Namun, upaya ini terhambat oleh angin kencang dan kondisi kering yang menyebabkan api menyebar dengan cepat. Meskipun diperkirakan akan turun hujan ringan, jumlahnya diperkirakan tidak cukup signifikan untuk membantu upaya pemadaman.
Penyebab dan Faktor Penyebaran
Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan, namun diduga beberapa di antaranya disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti penggunaan api saat membersihkan rumput liar di makam keluarga atau percikan api dari pekerjaan pengelasan. Para ahli juga menyoroti peran perubahan iklim dalam meningkatkan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan secara global, dengan suhu yang lebih tinggi dan kondisi kering yang mempercepat penyebaran api.
Tanggapan Pemerintah dan Status Darurat
Penjabat Presiden Han Duck-soo menyatakan bahwa negara berada dalam situasi kritis dengan banyak korban akibat penyebaran kebakaran hutan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pemerintah telah menaikkan peringatan kebakaran hutan ke tingkat tertinggi dan menyerukan semua sumber daya untuk difokuskan pada pengendalian kebakaran ini.